Sistem pernafasan pada dasarnya
dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan paru-paru beserta pembungkusnya
(pleura) dan rongga dada yang melindunginya. Di dalam rongga dada terdapat juga
jantung di dalamnya. Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut oleh diafragma.
![[respiratorydetail.gif]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_0dghw8TAlyj35STKhxQ6JqxIPhwc7VtDeN-TDVyLHhMI6ZeRuJpG25HaBcIvMheBFWxZaAh-cUE46FPZrfuoYb6xoTwuZ-0T-l3tQ7CDw-w1hVAfyddJnyfNzfWWxTmHpnUsQx9d7w4x/s320/respiratorydetail.gif)
Saluran nafas yang dilalui udara
adalah hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus dan alveoli. Di dalamnya
terdapat suatu sistem yang sedemikian rupa dapat menghangatkan udara sebelum
sampai ke alveoli. Terdapat juga suatu sistem pertahanan yang memungkinkan
kotoran atau benda asing yang masuk dapat dikeluarkan baik melalui batuk
ataupun bersin.
![[pleura.jpg]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhshXjrvcruN1CialVMcPYgtkMNDd1iZ5EZeTBM7gFy3P3ZsIY8lNCC0cTz_Zx5GfZlxN-gJvoUJ6LiGccKVsVUIDBOPAuQWhFTF64Codsu-KZCEUS0cxzrQHYNCvV6lb9Ck5sKiBK0Jn0R/s1600/pleura.jpg)
Paru-paru
dibungkus oleh pleura. Pleura ada yang menempel langsung ke paru, disebut
sebagai pleura visceral. Sedangkan pleura parietal menempel pada dinding rongga
dada dalam. Diantara pleura visceral dan pleura parietal terdapat cairan pleura
yang berfungsi sebagai pelumas sehingga memungkinkan pergerakan dan
pengembangan paru secara bebas tanpa ada gesekan dengan dinding dada.
Rongga dada diperkuat oleh tulang-tulang
yang membentuk rangka dada. Rangka dada ini terdiri dari costae (iga-iga),
sternum (tulang dada) tempat sebagian iga-iga menempel di depan, dan vertebra
torakal (tulang belakang) tempat menempelnya iga-iga di bagian belakang.
Terdapat otot-otot yang menempel pada rangka dada
yang berfungsi penting sebagai otot pernafasan. Otot-otot yang berfungsi dalam
bernafas adalah sebagai berikut :
1.
interkostalis eksterrnus (antar iga luar)
yang mengangkat masing-masing iga.
2. sternokleidomastoid
yang mengangkat sternum (tulang dada).
3. skalenus yang mengangkat 2 iga teratas.
4.
interkostalis internus (antar iga dalam) yang
menurunkan iga-iga.
5. otot
perut yang menarik iga ke bawah sekaligus membuat isi perut mendorong diafragma
ke atas.
Percabangan saluran nafas dimulai dari trakea yang bercabang menjadi bronkus kanan dan kiri. Masing-masing bronkus terus bercabang sampai dengan 20-25 kali sebelum sampai ke alveoli. Sampai dengan percabangan bronkus terakhir sebelum bronkiolus, bronkus dilapisi oleh cincin tulang rawan untuk menjaga agar saluran nafas tidak kolaps atau kempis sehingga aliran udara lancar.
![[bronchi-bronchioles-alveoli.jpg]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiACc3EZuxaxQSSNUQS_n_SMVTN1fuxws7_Ycq8tRJlBSu-1aVMhlNITovTDC5vDZCGQX3bn3Vk5IPQTIY9uZfinceIm9_7gFICkiz8FaO2E4c4BSKI_55FxG-mhAD5U9AEyI0wkxwSnq2g/s1600/bronchi-bronchioles-alveoli.jpg)
Bagian terakhir dari perjalanan
udara adalah di alveoli. Di sini terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida
dari pembuluh darah kapiler dengan udara. Terdapat sekitar 300 juta alveoli di
kedua paru dengan diameter masing-masing rata-rata 0,2 mililiter.
![[co2_transport.jpg]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmcZzzvkwodMiEwOPyRMqQLsgiFG2UucZ7MXqZELiFuLgnjLqNZsadHAQ0tkJmh1DcVnhUVShEgJEem2oVrmIVVmQtDz_kcpzBopK2KHBCbnepdOAqFacxG6FF_98Hq_2css_S8N_EZ-uC/s320/co2_transport.jpg)
B.
JENIS
PERNAFASAN DAN MEKANISME PERTUKARAN GAS
1.
Pernapasan Dada
Pernapasan dada berlangsung dalam 2 tahap, yaitu :
Pernapasan dada berlangsung dalam 2 tahap, yaitu :
-
Inspirasi, terjadi bila otot antar tulang rusuk luar berkontraksi,
tulang rusuk terangkat, volume rongga dada membesar, paru-paru mengembang,
sehingga tekanan udaranya menjadi lebih kecil dari udara atmosfer, sehingga
udara masuk.
-
Ekspirasi, terjadi bila otot antar tulang rusuk luar berelaksasi,
tulang rusuk akan tertarik ke posisi semula, volume rongga dada mengecil,
tekanan udara rongga dada meningkat, tekanan udara dalam paru-paru lebih tinggi
dari udara atmosfer, akibatnya udara keluar.
2. Pernapasan perut
Pernapasan perut berlangsung dalam dua tahap, yaitu :
Pernapasan perut berlangsung dalam dua tahap, yaitu :
-
Inspirasi, terjadi bila otot diafragma berkontraksi, diafragma
mendatar mengakibatkan volume rongga dada membesar sehingga tekanan udaranya
mengecil dan diikuti paru-paru yang mengembang mengakibatkan tekanan udaranya
lebih kecil dari tekanan udara atmosfer dan udara masuk.
-
Ekspirasi, diawali dengan otot diafragma berelaksasi dan otot
dinding perut berkontraksi menyebabkan diafragma terangkat dan melengkung
menekan rongga dada, sehingga volume rongga dada mengecil dan tekanannya
meningkat sehingga udara dalam paru-paru keluar.
Pernapasan perut umumnya terjadi saat tidur.
Pernapasan perut umumnya terjadi saat tidur.
3. Mekanisme Pertukaran
Gas
a.
Pengangkutan O2
Pertukaran
gas antara O2 dengan CO2 terjadi di dalam alveolus dan
jaringan tubuh, melalui proses difusi. Oksigen yang sampai di alveolus akan
berdifusi menembus selaput alveolus dan berikatan dengan haemoglobin (Hb) dalam
darah yang disebut deoksigenasi dan menghasilkan senyawa oksihemoglobin (HbO)
seperti reaksi berikut :
Sekitar 97% oksigen
dalam bentuk senyawa oksihemoglobin, hanya 2 – 3% yang larut dalam plasma darah
akan dibawa oleh darah ke seluruh jaringan tubuh, dan selanjutnya akan terjadi
pelepasan oksigen secara difusi dari darah ke jaringan tubuh, seperti reaksi
berikut :
b.
Pengangkutan CO2
Karbondioksida (CO2)
yang dihasilkan dari proses respirasi sel akan berdifusi ke dalam darah yang
selanjutnya akan diangkut ke paru-paru untuk dikeluarkan sebagai udara
pernapasan.
Ada 3 (tiga) cara
pengangkutan CO2 :
Sebagai ion karbonat (HC03), sekitar 60 – 70%.
Sebagai karbominohemoglobin (HbCO2), sekitar 25%.
Sebagai asam karbonat (H2CO3) sekitar 6 – 10%.
A.
KELAINAN/PENYAKIT
PADA PERNAPASAN
Sistem pernapasan dapat mengalami berbagai gangguan, baik karena
kelainan sistem pernapasan atau akibat infeksi kuman. Beberapa jenis gangguan
antara lain :
-
Asma/sesak napas, penyempitan saluran napas akibat otot polos
pembentuk dinding saluran terus berkontraksi, disebabkan alergi atau kekurangan
hormon adrenalin.
-
Asfiksi, gangguan pengangkutan dan penggunaan oksigen oleh
jaringan akibat tenggelam, pneumonia, keracunan CO.
-
Asidosis, akibat peningkatan kadar asam karbonat dan asam
bikarbonat dalam darah
-Wajah adenoid (wajah bodoh), penyempitan saluran napas karena pembengkakan kelenjar limfa (polip), pembengkakan di tekak (amandel).
-Wajah adenoid (wajah bodoh), penyempitan saluran napas karena pembengkakan kelenjar limfa (polip), pembengkakan di tekak (amandel).
-
Pneumonia, radang paru-paru akibat infeksi bakteri Diplococcus
pneumonia.
-
Difteri, penyumbatan faring/laring oleh lendir akibat infeksi bakteri
Corynebacterium diphteriae
-
Emfisema, menggelembungnya paru-paru akibat perluasan alveolus
berlebihan.
-
Tuberculosis (TBC), penyakit paru-paru akibat infeksi bakteri
Mycobacterium tuberculosa.
Peradangan pada sistem
pernapasan :
- bronchitis,
radang bronkhus.
- laringitis,
radang laring
- faringitis,
radang faring
- pleuritis,
radang selaput paru-paru
- renitis,
radang rongga hidung
- sinusitis,
radang pada bagian atas rongga hidung (sinus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar