heyhoheyhoheyhello !! ^_^
continue from the part 1. :)
Setelah kejadian itu saya lupakan dan saya terima pada 'tempatnya'.
In the evening in the same day , When I wen to home. Saya terfikir untuk melakukan hal yang sangat bodoh sekali. Mungkin , ini tak bisa saya ceritakan karena terlalu extreme dan privasi yang intinya sangat berbahaya bagi tubuh kita dan saya telah berbuat hal bodoh ini 2 kali. Saya tidak tahu mengapa saya lakukan hal ini padahal saya selalu berfikir yang positif sekali menurut salah seorang teman saya , dan apa yang saya lakukan ini sangat negatif dan tidak boleh ditiru. Sekiranya mungkin saya berbuat seperti ini adalah bentuk kekecewaan saya terhadap orang-orang dan diri saya sendiri dengan apa yang telah terjadi pada saya. Tak hanya bentuk kekecewaan , tapi ini adalah bentuk kebingungan saya. Saya tak tahu mengapa saya bisa begini dengan keadaan saya yang selalu berfikir panjang dan positif menurut orang-orang, tapi kelemahan saya memang ada disini, disaat saya terlalu memikirkan sesuatu yang sangat penting bagi suatu kelompok, bukan sesuatu yang penting bagi saya. Dalam kebingungan ini saya sering merasa menjadi seperti 'gila' , padahal jika orang-orang tahu apa yang saya pikirkan, akan menganggap ini adalah sepele.
Tapi saya tidak bisa mengganggap ini sepele. contoh yang membuat saya kebingungan adalah teori saya tentang "Music is fine , but feel the music is bad." maksudnya adalah indrustri dan seni musik bagi bangsa Indonesia adalah bagus , tapi pikirkan lah lebih panjang mengenai kebanyakan jenis musik di Indonesia adalah PoP. Pernahkah Anda berfikir bahwa kebanyakan dari remaja kita itu sangat menyukai band-band yang terkenal, tapi itu tak saya permasalahkan, coba jika anda tahu bahwa lagu yang dibawakan oleh band-band tersebut banyak yang mengandung sakit hati. dan pa yang dilakukan para remaja jika sedang sakit hati? tentu mayoritas mendengarkan lagu-lagu ini. And It's SO BAD. teori saya tentang ini terlah saya post dalam judul artikel "Cinta Musik Hukum Politik" . Why so bad ? karena menurut ilmu psikologis yang saya miliki ketegangan jiwa seseorang yang sedang mengalami masa sulit , ditambah oleh lirik atau syair lagu yang bermakna sama-sama tegang , maka jiwa seseorang tersebut mudah hancur dan tidak tenang, maka setelah kejadian itu seseorang tersebut akan merasa lebih hancur dan tegang, dan tidak mustahil seorang tersebut melakukan hal yang negatif, dan inlah yang saya khawatirkan mempengaruhi repotasi anak bangsa ini . Maka itu saya menyarankan untuk tidak menyetel / mendengarkan lagu disaat hati anda tidak tenang, lebih baik anda melakukan hal positif, seperti membantu orang tua, mengaji , beribadah, dll.
itu adalah salah satu contoh teori yang selalu membuat saya kebingungan , karena teori tersebut belum saya berutahu kepada siapapun kecuali dalam postingan ini dan yang lalu. Saya hanya ingin bangsa saya in i menjadi bangsa yang terisi oleh remaja yang maju karena jiwa yang maju dan kuat. Oleh karena itu dukung saya menjadi presiden RI tahun periode 2039-2044 (bocoran).
Ada lagi satu hal yang membuat saya bingung, yaitu saat saya mengeluarkan air mata saya , saya selalu merasa ada yang hilang dari diri saya maka setiap saya mengeluarkan air mata saya berkata "Jika air mataku , Senjataku , apakah setiap aku mengeluarkan air mata peluruku habis?" dan sejak saat itu , saya berusaha untuk menjadi orang yang harus kuat walau pun suatu saat nanti peluru senjata saya akan habis , namun saya msih mempunyai pedang yang belum saya pakai dan tersimpan khusus di dalam jiwa saya, dan akan saya rawat dengan sebaik-baiknya." ~ Anisa
Selain ingin menceritakan tentang kebingungan saya ini, saya ingin curhat tentang hal yang paling saya takuti di dunia ini , yaitu saat orang tua saya kesal pada saya dan saya so spechless karena itu. bayangkan saja saaj mereka berbicara saya tak mampu menahan air mata saya ini, walaupun mereka belum berkata 1 kata pun. dan saya hanya ingin berterimakasih dan meminta maaf kepada mereka walau hanya tersirat , saya ingin mengatakan saya sangat sayang pada mereka.
.
.
.
.
.
.
sekian terimakasih, dan maaf jika banyak salah kata dan kurang nyambung dengan alurnya hehehe. bye bye......
~Anisa
Senin, 30 Mei 2011
The Chance is The Way. (Part 1)
heyhoheyhoheyhello ^_^
today , 30th May 2011. adalah puncak 'kebingungan' saya.
In the morning , saat itu saya berangkat sekolah dengan biasa , hari ini hari senin maka saya berangkat agak pagi, nothing crazy in this time. Sebelum Upacara bendera , saya baru menyadari kalau kelas saya (8CiBi) mendapat giliran untuk menjadi petugas upacara, namun , saya tidak menjadi apa-apa (petugas) upacara meskipun saya anggota OSIS.
Saat upacara berlangsung , saya mengamati tugas-tugas yang dilaksanakan oleh teman-teman saya dengan masing-masing tugasnya. Dan saat itu saya berfikir , " Apa Mungkin , jika saya menjadi salah seorang diantara mereka , keadaan akan menjadi lebih baik?" . anggap saja itu hanya ilusinasi saya bukan impian saya. saat upaca berlangsung pula saya tidak tahu mengapa mata saya lebih nyaman pejam dan berkedip-kedip terus dibandingkan melihat kedepan. Mungkin itu hanya kebiasaan tapi anehnya saya menganggap pekerjaan teman-teman saya yg menjadi petugas upacara kurang maksimal sperti saya merasa saya sirik pada mereka karena saya tidak dihargai padhal saya OSIS. dan sebelum pemilihan petugas ada seorang teman saya berkata "jangan kamu ah, suaranya kecil!" How can i don't sad to heard that? Sejujur-jujurnya, saya ingin sekali menjadi pemimpin upacara, karena saya ingin memperlihatkan bahwa saya tidak sependek dan sejelek apa yang biasa orang 'yang sangat dekat dengan peradaban' lihat dari diri saya. Tapi dari semua itu saya katakan "Terima, ikhlaskan, Kesempatan tidak akan pernah tertutup untuk siapapun." dan saya menyadari bahwa saya masih harus berusaha untuk menjadi pribadi yang selalu ceria dan menjadi diri sendiri. "And you must know , When you hear somebody talking about you at back of you it is a big chance for you to be your real self in the way." ~ Anisa
.
.
.
.
.
.
.
.
Open Part 2 yaaaaaa
today , 30th May 2011. adalah puncak 'kebingungan' saya.
In the morning , saat itu saya berangkat sekolah dengan biasa , hari ini hari senin maka saya berangkat agak pagi, nothing crazy in this time. Sebelum Upacara bendera , saya baru menyadari kalau kelas saya (8CiBi) mendapat giliran untuk menjadi petugas upacara, namun , saya tidak menjadi apa-apa (petugas) upacara meskipun saya anggota OSIS.
Saat upacara berlangsung , saya mengamati tugas-tugas yang dilaksanakan oleh teman-teman saya dengan masing-masing tugasnya. Dan saat itu saya berfikir , " Apa Mungkin , jika saya menjadi salah seorang diantara mereka , keadaan akan menjadi lebih baik?" . anggap saja itu hanya ilusinasi saya bukan impian saya. saat upaca berlangsung pula saya tidak tahu mengapa mata saya lebih nyaman pejam dan berkedip-kedip terus dibandingkan melihat kedepan. Mungkin itu hanya kebiasaan tapi anehnya saya menganggap pekerjaan teman-teman saya yg menjadi petugas upacara kurang maksimal sperti saya merasa saya sirik pada mereka karena saya tidak dihargai padhal saya OSIS. dan sebelum pemilihan petugas ada seorang teman saya berkata "jangan kamu ah, suaranya kecil!" How can i don't sad to heard that? Sejujur-jujurnya, saya ingin sekali menjadi pemimpin upacara, karena saya ingin memperlihatkan bahwa saya tidak sependek dan sejelek apa yang biasa orang 'yang sangat dekat dengan peradaban' lihat dari diri saya. Tapi dari semua itu saya katakan "Terima, ikhlaskan, Kesempatan tidak akan pernah tertutup untuk siapapun." dan saya menyadari bahwa saya masih harus berusaha untuk menjadi pribadi yang selalu ceria dan menjadi diri sendiri. "And you must know , When you hear somebody talking about you at back of you it is a big chance for you to be your real self in the way." ~ Anisa
.
.
.
.
.
.
.
.
Open Part 2 yaaaaaa
Selasa, 24 Mei 2011
Cerita Lampu Kuning (Puisi)
Saat senja pun pergi..
Saat bulan pun datang..
Tak ada kata berarti..
Untuk lalui petang..
Suara gelombang t'lah terangkat..
Saat itulah janji terikat..
Walau dengan perjuangan..
Dengan pasrah dia lakukan..
Berdiam dibawah pelita..
Menunggu menjadi derit..
Datang pun hati berdegup..
Mengingat yang cerah menjadi redup..
Memang tak harus dilakukan..
Tapi ini demi kenyataan..
Lampu Kuning....
Kau tahu bagaimana perasaan..
Bahwa tak ada yang tak enggan..
Menerima walau tersiksa..
Demi hidup yang terasa,,,,,
Saat bulan pun datang..
Tak ada kata berarti..
Untuk lalui petang..
Suara gelombang t'lah terangkat..
Saat itulah janji terikat..
Walau dengan perjuangan..
Dengan pasrah dia lakukan..
Berdiam dibawah pelita..
Menunggu menjadi derit..
Datang pun hati berdegup..
Mengingat yang cerah menjadi redup..
Memang tak harus dilakukan..
Tapi ini demi kenyataan..
Lampu Kuning....
Kau tahu bagaimana perasaan..
Bahwa tak ada yang tak enggan..
Menerima walau tersiksa..
Demi hidup yang terasa,,,,,
Sabtu, 14 Mei 2011
Cinta Musik Hukum Politik. Part 1
HEYHOHEYHEYhoho guys !! ...
gue pengen cerita nih,,, tentang sesuatu yang emang bodoh untuk dibaca..
dari judulnya itu, gue udah benci bgt sama kata-katanya tapi kepaksa gue ketik.
hmmmmmm. siapa sih yang belum ngerasain Cinta ?? gue yakin semua para remaja yang gaul-gaul kaya blogger sekalian pasti udah ngerasain jatuh cinta dong ?? ada yang bilang Indah , bikin deg degan , ga kebayang , mempesona , ga ada kata yg bisa diucap , damai , defresif , melayang , kesuksesan........
eitttttsss ... tapi apa itu udah pantes buat kita-kita yang masih usia dini ngerasain jatuh cinta???
hmmmmm i don't think so. why ? sometimes... Jatuh Cinta rasanya itu BYUTAH --> buta mentah ,,,, coba saja , sekali sakit hati , remaja-remaja sekarang lebeehhhnyaaaaaa minta ampyun... mayoritas remaja sekarang kalo sekali sakit hati nangis-nangis ga jelas , sekali sakit hati ga nafsu makan , sekali sakit hati ga mau mandi , sekali sakit hati ga mau sekolah , sekali sakit hati sampe sakit parah, and ada yang lebih parah lagi , sekali sakit hati BUNUH DIRI ... OMG ! inilah yang gue maksud kesalahan jiwa seorang remaja yang harus merasakan DALAMnya rasa jatuh cinta yang berbuah jadi sakit hati..... ujungnya??? jatuh , rapuh , retak , nyesel.... dan lain-lain.TAPI gue tau koq , untuk Bunga bangsa yang baik , tau peraturan , dan suka berfikir panjang , ga akan lakukan hal-hal bodoh kaya gitu,,,,
ada cerita nih , gue sempet dibenci sama orang gara-gara gue ngelarang dia itu untuk ngedengerin suatu lagu musik Indonesia ketika dia itu lagi patah hati. "so , kenapa lo larang??" gini ya , gue tanya sama lo semua. lagu apa yang mayoritas lo semua dengerin saat patah hati ??? pastinya kebanyakan lo semua pilih lagu-lagu yang emang bertema patah hati bukan??? and i said NO !! lo pikir apa yang ada didalem lagu-lagu itu ! jatuh cinta yang rasanya pahit berujung menyesal. lo cerna liriknya , and hati lo makin ANCUR setelah lo dengerin lagu-lagu itu. kalo menurut gue sih , mending ngedengerin lagu-lagu barat yang kita-kita ga tau artinya guys. haha ITU yang gue kasih nama "BODOH Pake Otak."
Look forward guys. ! NOW , anak muda seneng banget sama yang namanya MUSIK ... apalagi sama band-band yang baru-baru itu,,,, mamen kan?? AGAIN , I said NO ! apalagi judulnya , kalo bukan tentang CINTA ... semua kisah cinta disalurin lewat lagu , is it great?? maybe. but, masih ada masalah yang kita harus pikir , disaat lagu patah hati terrangsang di hati yang denger , sangat membahayakan untuk keadaan fisik , mental dan jiwa kita. "lho , kenapa?" terlalu menghayati ini semua sama dengan seperti kita sedang mengalaminya.... *gue saran , lagu-lagu tentang patah hati mending hapus aja deh*
apa lagi yg ngedengerinnya pake headset wihhhh nangis-nangis sendiri kali yaaa , GILA mau aja tuh nangis-nangis cuma gara-gara ngedenger lagu kaya begituan yang ngingetin kita juga guys , sama peristiwa yang ga enak , yang pernah kita alamin
.
.
.
dari ketikan gue diatas , kesimpulannya menurut gue adalah bangsa ini bisa rusak jikalau buah dan bunga bangsanya memiliki jiwa yang tidak bisa mngendalikan diri sendiri karena perasaannya , tapi cobalah untuk mengkombinasikan PERASAAN-HATI dan PIKIRAN-OTAK dalam menjalankan hidup ini. dikhususkan untuk para remaja yang ingin menyukseskan dirinya bagi BANGSA INDONESIA kita tercinta ini.
ini yang gue maksud perusak HATI bangsa. lo bisa bilang gue sok tau , tapi please , harus kalian tau , seni bermusik itu LUAR BIASA . tapi jangan sampai membuat nafsu kita , hati kita berubah karena ini. ga perlu semua kisah disalurin lewat musik. masih sejuta jalan yang bisa kita buat untuk ngilangin rasa patah hati , dan solusi musik itu menurut gue kurang bagus terutama yang bertema patah hati. *terkecuali lagu chaiyya chaiyya* :P
inilah kelemahan bangsa Indonesia , tulisan yang diatas itu baru tentang buah dan bunga bangsa ini.
kita lanjut yukkk
.
.
.
.
open part 2. :)
gue pengen cerita nih,,, tentang sesuatu yang emang bodoh untuk dibaca..
dari judulnya itu, gue udah benci bgt sama kata-katanya tapi kepaksa gue ketik.
hmmmmmm. siapa sih yang belum ngerasain Cinta ?? gue yakin semua para remaja yang gaul-gaul kaya blogger sekalian pasti udah ngerasain jatuh cinta dong ?? ada yang bilang Indah , bikin deg degan , ga kebayang , mempesona , ga ada kata yg bisa diucap , damai , defresif , melayang , kesuksesan........
eitttttsss ... tapi apa itu udah pantes buat kita-kita yang masih usia dini ngerasain jatuh cinta???
hmmmmm i don't think so. why ? sometimes... Jatuh Cinta rasanya itu BYUTAH --> buta mentah ,,,, coba saja , sekali sakit hati , remaja-remaja sekarang lebeehhhnyaaaaaa minta ampyun... mayoritas remaja sekarang kalo sekali sakit hati nangis-nangis ga jelas , sekali sakit hati ga nafsu makan , sekali sakit hati ga mau mandi , sekali sakit hati ga mau sekolah , sekali sakit hati sampe sakit parah, and ada yang lebih parah lagi , sekali sakit hati BUNUH DIRI ... OMG ! inilah yang gue maksud kesalahan jiwa seorang remaja yang harus merasakan DALAMnya rasa jatuh cinta yang berbuah jadi sakit hati..... ujungnya??? jatuh , rapuh , retak , nyesel.... dan lain-lain.TAPI gue tau koq , untuk Bunga bangsa yang baik , tau peraturan , dan suka berfikir panjang , ga akan lakukan hal-hal bodoh kaya gitu,,,,
ada cerita nih , gue sempet dibenci sama orang gara-gara gue ngelarang dia itu untuk ngedengerin suatu lagu musik Indonesia ketika dia itu lagi patah hati. "so , kenapa lo larang??" gini ya , gue tanya sama lo semua. lagu apa yang mayoritas lo semua dengerin saat patah hati ??? pastinya kebanyakan lo semua pilih lagu-lagu yang emang bertema patah hati bukan??? and i said NO !! lo pikir apa yang ada didalem lagu-lagu itu ! jatuh cinta yang rasanya pahit berujung menyesal. lo cerna liriknya , and hati lo makin ANCUR setelah lo dengerin lagu-lagu itu. kalo menurut gue sih , mending ngedengerin lagu-lagu barat yang kita-kita ga tau artinya guys. haha ITU yang gue kasih nama "BODOH Pake Otak."
Look forward guys. ! NOW , anak muda seneng banget sama yang namanya MUSIK ... apalagi sama band-band yang baru-baru itu,,,, mamen kan?? AGAIN , I said NO ! apalagi judulnya , kalo bukan tentang CINTA ... semua kisah cinta disalurin lewat lagu , is it great?? maybe. but, masih ada masalah yang kita harus pikir , disaat lagu patah hati terrangsang di hati yang denger , sangat membahayakan untuk keadaan fisik , mental dan jiwa kita. "lho , kenapa?" terlalu menghayati ini semua sama dengan seperti kita sedang mengalaminya.... *gue saran , lagu-lagu tentang patah hati mending hapus aja deh*
apa lagi yg ngedengerinnya pake headset wihhhh nangis-nangis sendiri kali yaaa , GILA mau aja tuh nangis-nangis cuma gara-gara ngedenger lagu kaya begituan yang ngingetin kita juga guys , sama peristiwa yang ga enak , yang pernah kita alamin
.
.
.
dari ketikan gue diatas , kesimpulannya menurut gue adalah bangsa ini bisa rusak jikalau buah dan bunga bangsanya memiliki jiwa yang tidak bisa mngendalikan diri sendiri karena perasaannya , tapi cobalah untuk mengkombinasikan PERASAAN-HATI dan PIKIRAN-OTAK dalam menjalankan hidup ini. dikhususkan untuk para remaja yang ingin menyukseskan dirinya bagi BANGSA INDONESIA kita tercinta ini.
ini yang gue maksud perusak HATI bangsa. lo bisa bilang gue sok tau , tapi please , harus kalian tau , seni bermusik itu LUAR BIASA . tapi jangan sampai membuat nafsu kita , hati kita berubah karena ini. ga perlu semua kisah disalurin lewat musik. masih sejuta jalan yang bisa kita buat untuk ngilangin rasa patah hati , dan solusi musik itu menurut gue kurang bagus terutama yang bertema patah hati. *terkecuali lagu chaiyya chaiyya* :P
inilah kelemahan bangsa Indonesia , tulisan yang diatas itu baru tentang buah dan bunga bangsa ini.
kita lanjut yukkk
.
.
.
.
open part 2. :)
Kamis, 24 Maret 2011
Inilah huruf "T"
Tatkala Temperatur Terik Terbakar Terus, Tukang Tempe Tetap Tabah,
"Tempe-tempe" , Teriaknya.
Ternyata Teriakan Tukang Tempe Tadi Terdengar Tukang Tahu,
Terpaksa Teriakannya Tambah Tinggi, "Tahu…Tahu. ..Tahu… !"
"Tempenya Terbaik, Tempenya Terenak, Tempenya Terkenal!!", Timpal Tukang Tempe.
Tukang Tahu Tidak Terima, "Tempenya Tengik, Tempenya Tawar, Tempenya Terjelek…. !"
Tukang Tempe Tertegun, Terhenyak, "Teplakkk… !" Tamparannya Tepat Terkena Tukang Tahu.
Tapi Tukang Tahu Tidak Terkalahkan, Tendangannya Tepat Terkena Tulang Tungkai Tukang Tempe.
Tukang Tempe Terjengkang Tumbang! Tapi Terus Tegak, Tatapannya Terhunus Tajam Terhadap Tukang Tahu.
Tetapi, Tukang Tahu Tidak Terpengaruh Tatapan Tajam Tukang Tempe Tersebut, "Tidak Takut!!" Tantang Tukang Tahu. Tidak Ternyana Tangan Tukang Tempe Terkepal, Tinjunya Terarah, Terus Tonjokkannya Tepat Terkena Tukang Tahu, Tak Terelakkan! Tujuh Tempat Terkena Tinjunya,
Tonjokan Terakhir Tepat Terkena Telak. Tukang Tahu Terjerembab. "Tolong.. Tolong.. Tolong..!", Teriaknya Terdengar Tinggi.
Tanpa Tunda Tempo, Tukang Tempe Teruskan Teriakannya, " Tempe .. Tempe .. Tempe..Tapi Terus Terdengar Tembakan..Tukang Tempepun Tertembak Tentara Teroris..Teretetetetetetetetetetetetetetetetet!!! Tukang Tempe Terkapar Tertembak..Tukang Tahupun Tertawa Terbahakbahak...Teletai Teritanya..Tapek Tauuuuuuuuukkkkkkkkk!!
;Just Share
"Tempe-tempe" , Teriaknya.
Ternyata Teriakan Tukang Tempe Tadi Terdengar Tukang Tahu,
Terpaksa Teriakannya Tambah Tinggi, "Tahu…Tahu. ..Tahu… !"
"Tempenya Terbaik, Tempenya Terenak, Tempenya Terkenal!!", Timpal Tukang Tempe.
Tukang Tahu Tidak Terima, "Tempenya Tengik, Tempenya Tawar, Tempenya Terjelek…. !"
Tukang Tempe Tertegun, Terhenyak, "Teplakkk… !" Tamparannya Tepat Terkena Tukang Tahu.
Tapi Tukang Tahu Tidak Terkalahkan, Tendangannya Tepat Terkena Tulang Tungkai Tukang Tempe.
Tukang Tempe Terjengkang Tumbang! Tapi Terus Tegak, Tatapannya Terhunus Tajam Terhadap Tukang Tahu.
Tetapi, Tukang Tahu Tidak Terpengaruh Tatapan Tajam Tukang Tempe Tersebut, "Tidak Takut!!" Tantang Tukang Tahu. Tidak Ternyana Tangan Tukang Tempe Terkepal, Tinjunya Terarah, Terus Tonjokkannya Tepat Terkena Tukang Tahu, Tak Terelakkan! Tujuh Tempat Terkena Tinjunya,
Tonjokan Terakhir Tepat Terkena Telak. Tukang Tahu Terjerembab. "Tolong.. Tolong.. Tolong..!", Teriaknya Terdengar Tinggi.
Tanpa Tunda Tempo, Tukang Tempe Teruskan Teriakannya, " Tempe .. Tempe .. Tempe..Tapi Terus Terdengar Tembakan..Tukang Tempepun Tertembak Tentara Teroris..Teretetetetetetetetetetetetetetetetet!!! Tukang Tempe Terkapar Tertembak..Tukang Tahupun Tertawa Terbahakbahak...Teletai Teritanya..Tapek Tauuuuuuuuukkkkkkkkk!!
;Just Share
Sabtu, 19 Maret 2011
Kau lah yang paling berharga 'Ibu' :')
Ketika Tuhan menciptakan wanita, malaikat datang dan bertanya,
"Mengapa begitu lama menciptakan wanita, Tuhan?"
Tuhan menjawab,
"Sudahkah engkau melihat setiap detail yang saya ciptakan untuk wanita?" Lihatlah dua tangannya mampu menjaga banyak anak pada saat bersamaan, punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan, dan semua itu hanya dengan dua tangan".
Malaikat menjawab dan takjub,
"Hanya dengan dua tangan? tidak mungkin!
Tuhan menjawab,
"Tidakkah kau tahu, dia juga mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan bisa bekerja 18 jam sehari".
Malaikat mendekat dan mengamati wanita tersebut dan bertanya,
"Tuhan, kenapa wanita terlihat begitu lelah dan rapuh seolah-olah terlalu banyak beban baginya?"
Tuhan menjawab,
"Itu tidak seperti yang kau bayangkan, itu adalah air mata."
"Untuk apa?", tanya malaikat.
Tuhan melanjutkan,
"Air mata adalah salah satu cara dia mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan kebanggaan, serta wanita ini mempunyai kekuatan mempesona laki-laki, ini hanya beberapa kemampuan yang dimiliki wanita. Dia dapat mengatasi beban lebih dari laki-laki, dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri, dia mampu tersenyum saat hatinya menjerit, mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan. Dia berkorban demi orang yang dicintainya, dia mampu berdiri melawan ketidakadilan, dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang, dia girang dan bersorak saat kawannya tertawa bahagia, dia begitu bahagia mendengar suara kelahiran. Dia begitu bersedih mendengar berita kesakitan dan kematian, tapi dia mampu mengatasinya. Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka.
CINTANYA TANPA SYARAT. HANYA ADA SATU YANG KURANG DARI WANITA, DIA SERING LUPA BETAPA BERHARGANYA DIA..."
"Mengapa begitu lama menciptakan wanita, Tuhan?"
Tuhan menjawab,
"Sudahkah engkau melihat setiap detail yang saya ciptakan untuk wanita?" Lihatlah dua tangannya mampu menjaga banyak anak pada saat bersamaan, punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan, dan semua itu hanya dengan dua tangan".
Malaikat menjawab dan takjub,
"Hanya dengan dua tangan? tidak mungkin!
Tuhan menjawab,
"Tidakkah kau tahu, dia juga mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan bisa bekerja 18 jam sehari".
Malaikat mendekat dan mengamati wanita tersebut dan bertanya,
"Tuhan, kenapa wanita terlihat begitu lelah dan rapuh seolah-olah terlalu banyak beban baginya?"
Tuhan menjawab,
"Itu tidak seperti yang kau bayangkan, itu adalah air mata."
"Untuk apa?", tanya malaikat.
Tuhan melanjutkan,
"Air mata adalah salah satu cara dia mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan kebanggaan, serta wanita ini mempunyai kekuatan mempesona laki-laki, ini hanya beberapa kemampuan yang dimiliki wanita. Dia dapat mengatasi beban lebih dari laki-laki, dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri, dia mampu tersenyum saat hatinya menjerit, mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan. Dia berkorban demi orang yang dicintainya, dia mampu berdiri melawan ketidakadilan, dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang, dia girang dan bersorak saat kawannya tertawa bahagia, dia begitu bahagia mendengar suara kelahiran. Dia begitu bersedih mendengar berita kesakitan dan kematian, tapi dia mampu mengatasinya. Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka.
CINTANYA TANPA SYARAT. HANYA ADA SATU YANG KURANG DARI WANITA, DIA SERING LUPA BETAPA BERHARGANYA DIA..."
"Lupakan Kebaikan, Maafkan Kesalahan"
Dahulu disebuah perkampungan tinggal seorang nenek yang sudah sangat tua. Namun kondisi tubuhnya masih sangat sehat. Walaupun usianya sudah lanjut dirinya masih bisa mencari nafkah sendiri. Walaupun hidup sendiri, dirinya tidak pernah terlihat sedih. Setiap waktu bibirnya selalu mengembangkan senyum dan raut mukanya ceria.
Nenek ini tidak menjadi beban para tetangga, sebaliknya para tetangga menjadikan beliau sebagai tempat mencari jalan keluar untuk berbagai masalah, karena Sang nenek memang terkenal suka membantu terhadap sesama, beliau akan memberikan bantuan sebanyak yang ia bisa. Kalau memang harus memberikan bantuan berupa materi, ketika ia punya, dirinya tak segan-segan memberikan kepada yang lebih membutuhkan. Tidak hanya orang yang tidak mampu saja yang sering minta bantuan kepada Sang nenek, banyak juga orang kaya bahkan pejabat setempat mendatanginya untuk sekedar meminta nasehat. Masyarakat setempat sangat mengagumi dan menghormati Sang nenek mulai dari anak-anak sampai dengan orang tua.
Suatu hari dirinya pun didatangi seorang pejabat desa setempat, pejabat ini terkenal sangat dermawan. Namun pejabat ini tetap merasakan pamornya kalah dengan Sang nenek. Ia merasakan apa yang dilakukan jauh melebihi sang nenek.
Ia selalu membantu rakyatnya yang kesusahan dan ia merasakan apa yang didapat tidak setimpal. Hatinya sangat gelisah dan pejabat ingin mencari tahu apa yang diperbuat nenek sehingga Sang nenek mendapatkan simpati yang melebihi dirinya.
”Nenek aku ingin tahu rahasia nenek sehingga nenek begitu dihormati disini ?” Tanya pejabat.
”Nenek tidak melakukan apa-apa” Jawab nenek dengan gaya khasnya yang selalu tersenyum tulus kepada siapa saja.
”Aku benar-benar ingin tahu nenek, Aku merasakan aku sudah berusaha yang terbaik untuk rakyatku tetapi mengapa aku masih tetap saja gelisah. Bukankah kata orang-orang bahwa yang selalu berbuat baik hidupnya akan tenang”
”Itu betul tuan pejabat” Nenek menjawab singkat.
”Kalau berbicara kebaikan aku yakin aku jauh lebih banyak berbuat baik dibandingkan nenek. Tapi bagiku bisa membantu orang merupakan satu karunia terbesar yang harus aku syukuri”
”Itu juga betul tuan pejabat”
”Aku bisa merasakan dan sangat yakin hidup nenek jauh lebih tentram dan bahagia dari aku” Tuan pejabat makin gelisah.
”Lagi-lagi tuan pejabat betul” Sang nenek memberikan jawaban yang sama dan pembawaannya juga tetap tenang.
”Mengapa bisa demikian?” Airmuka pejabat mulai berubah. Wibawa Sang pejabat hampir tidak terlihat dan berganti sosok yang memelas yang lagi membutuhkan pertolongan.
”Apakah tuan pejabat benar-benar ingin tahu penyebab kegalauan tuan?” Sang nenek pun melontarkan pertanyaan.
”Iya nek” Balas tuan pejabat.
”Sesungguhnya nenekpun belum tahu apa penyebabnya, yang bisa nenek lakukan adalah mencari akar permasalahan yang menyebabkan tuan gelisah” Kali ini nenek berbicara dengan nada yang sangat berwibawa. Dan kewibawaannya semakin membuat si pejabat ciut.
”Baiklah, nenek ingin tanya hari ini tuan sudah berbuat kebaikan apa saja dan kejahatan atau kesalahan orang lain apa yang diterima tuan ?” Nenek menatap dalam-dalam sedangkan tuan pejabat tidak berani membalas tatapan Sang nenek.
Ia tertunduk sedih.
”Hari ini aku telah membantu sebuah keluarga yang kelaparan. Aku terharu melihat mereka menitik air mata saat menerima bantuan dariku, tapi yang membuatku kesal saat aku menuju kesini ditengah jalan aku bertemu seorang yang terpeleset dijalan, aku menolongnya, dia bukannya berterimakasih malah memaki-maki aku dengan kata yang kasar katanya aku jadi pejabat tidak becus. Masa, jalan lagi rusak tidak diperbaiki. Padahal kondisi jalan sama sekali tidak rusak. Aku benar-benar tidak bisa diterima, air susu dibalas dengan air tuba” Jelas pejabat panjang lebar.
”Lupakan itu semua maka hidup tuan akan tenang”
”Maksud nenek?” Tuan pejabat makin bingung.
”LUPAKAN KEBAIAKAN KITA kepada ORANG LAIN dan juga LUPAKAN KESALAHAN ORANG LAIN terhadap KITA”
Akhirnya tuan pejabatpun paham apa yang membuat dirinya TIDAK TENANG dan mengapa hidup Sang nenek begitu dihormati. Tuan pejabat pun berpamitan pulang dan ia telah menemukan KUNCI HIDUP TENTERAM. Setelah itu, wajah tuan pejabat pun selalu terlihat ceria dan mengembangkan senyum. Dirinya pun tidak mengingat kebaikannya dan kesalahan orang lain.
Nenek ini tidak menjadi beban para tetangga, sebaliknya para tetangga menjadikan beliau sebagai tempat mencari jalan keluar untuk berbagai masalah, karena Sang nenek memang terkenal suka membantu terhadap sesama, beliau akan memberikan bantuan sebanyak yang ia bisa. Kalau memang harus memberikan bantuan berupa materi, ketika ia punya, dirinya tak segan-segan memberikan kepada yang lebih membutuhkan. Tidak hanya orang yang tidak mampu saja yang sering minta bantuan kepada Sang nenek, banyak juga orang kaya bahkan pejabat setempat mendatanginya untuk sekedar meminta nasehat. Masyarakat setempat sangat mengagumi dan menghormati Sang nenek mulai dari anak-anak sampai dengan orang tua.
Suatu hari dirinya pun didatangi seorang pejabat desa setempat, pejabat ini terkenal sangat dermawan. Namun pejabat ini tetap merasakan pamornya kalah dengan Sang nenek. Ia merasakan apa yang dilakukan jauh melebihi sang nenek.
Ia selalu membantu rakyatnya yang kesusahan dan ia merasakan apa yang didapat tidak setimpal. Hatinya sangat gelisah dan pejabat ingin mencari tahu apa yang diperbuat nenek sehingga Sang nenek mendapatkan simpati yang melebihi dirinya.
”Nenek aku ingin tahu rahasia nenek sehingga nenek begitu dihormati disini ?” Tanya pejabat.
”Nenek tidak melakukan apa-apa” Jawab nenek dengan gaya khasnya yang selalu tersenyum tulus kepada siapa saja.
”Aku benar-benar ingin tahu nenek, Aku merasakan aku sudah berusaha yang terbaik untuk rakyatku tetapi mengapa aku masih tetap saja gelisah. Bukankah kata orang-orang bahwa yang selalu berbuat baik hidupnya akan tenang”
”Itu betul tuan pejabat” Nenek menjawab singkat.
”Kalau berbicara kebaikan aku yakin aku jauh lebih banyak berbuat baik dibandingkan nenek. Tapi bagiku bisa membantu orang merupakan satu karunia terbesar yang harus aku syukuri”
”Itu juga betul tuan pejabat”
”Aku bisa merasakan dan sangat yakin hidup nenek jauh lebih tentram dan bahagia dari aku” Tuan pejabat makin gelisah.
”Lagi-lagi tuan pejabat betul” Sang nenek memberikan jawaban yang sama dan pembawaannya juga tetap tenang.
”Mengapa bisa demikian?” Airmuka pejabat mulai berubah. Wibawa Sang pejabat hampir tidak terlihat dan berganti sosok yang memelas yang lagi membutuhkan pertolongan.
”Apakah tuan pejabat benar-benar ingin tahu penyebab kegalauan tuan?” Sang nenek pun melontarkan pertanyaan.
”Iya nek” Balas tuan pejabat.
”Sesungguhnya nenekpun belum tahu apa penyebabnya, yang bisa nenek lakukan adalah mencari akar permasalahan yang menyebabkan tuan gelisah” Kali ini nenek berbicara dengan nada yang sangat berwibawa. Dan kewibawaannya semakin membuat si pejabat ciut.
”Baiklah, nenek ingin tanya hari ini tuan sudah berbuat kebaikan apa saja dan kejahatan atau kesalahan orang lain apa yang diterima tuan ?” Nenek menatap dalam-dalam sedangkan tuan pejabat tidak berani membalas tatapan Sang nenek.
Ia tertunduk sedih.
”Hari ini aku telah membantu sebuah keluarga yang kelaparan. Aku terharu melihat mereka menitik air mata saat menerima bantuan dariku, tapi yang membuatku kesal saat aku menuju kesini ditengah jalan aku bertemu seorang yang terpeleset dijalan, aku menolongnya, dia bukannya berterimakasih malah memaki-maki aku dengan kata yang kasar katanya aku jadi pejabat tidak becus. Masa, jalan lagi rusak tidak diperbaiki. Padahal kondisi jalan sama sekali tidak rusak. Aku benar-benar tidak bisa diterima, air susu dibalas dengan air tuba” Jelas pejabat panjang lebar.
”Lupakan itu semua maka hidup tuan akan tenang”
”Maksud nenek?” Tuan pejabat makin bingung.
”LUPAKAN KEBAIAKAN KITA kepada ORANG LAIN dan juga LUPAKAN KESALAHAN ORANG LAIN terhadap KITA”
Akhirnya tuan pejabatpun paham apa yang membuat dirinya TIDAK TENANG dan mengapa hidup Sang nenek begitu dihormati. Tuan pejabat pun berpamitan pulang dan ia telah menemukan KUNCI HIDUP TENTERAM. Setelah itu, wajah tuan pejabat pun selalu terlihat ceria dan mengembangkan senyum. Dirinya pun tidak mengingat kebaikannya dan kesalahan orang lain.
sahabat kupu-kupu,,,,
Dua Hal Yang Harus Dilupakan dalam Hidup Adalah :
KEBAIKAN Kita Kepada Orang Lain dan KESALAHAN Orang Lain Terhadap Kita
Bila kita mempunyai KESEMPATAN dan KEMAMPUAN untuk berbuat baik LAKUKANLAH…
Karena banyak orang yang mempunyai KEMAMPUAN Tetapi tidak memiliki KESEMPATAN.
Demikian juga banyak yang mempunyai KESEMPATAN tetapi tidak punya KEMAMPUAN melakukan kebaikan.
BERBUAT BAIK itu MULIA, MAMPU MEMAAFKAN JAUH LEBIH MULIA
KEBAIKAN Akan Kehilangan NILAI LUHURNYA Jika Mengharapkan PAMRIH, Dan KSELAHAN ORANG LAIN Pun Akan Membawa BERKAH Jika Kita BISA MEMAAFKAN
KEBAIKAN Kita Kepada Orang Lain dan KESALAHAN Orang Lain Terhadap Kita
Bila kita mempunyai KESEMPATAN dan KEMAMPUAN untuk berbuat baik LAKUKANLAH…
Karena banyak orang yang mempunyai KEMAMPUAN Tetapi tidak memiliki KESEMPATAN.
Demikian juga banyak yang mempunyai KESEMPATAN tetapi tidak punya KEMAMPUAN melakukan kebaikan.
BERBUAT BAIK itu MULIA, MAMPU MEMAAFKAN JAUH LEBIH MULIA
KEBAIKAN Akan Kehilangan NILAI LUHURNYA Jika Mengharapkan PAMRIH, Dan KSELAHAN ORANG LAIN Pun Akan Membawa BERKAH Jika Kita BISA MEMAAFKAN
Aku Ingin Mencintaimu Dengan Sederhana "Part 2"
Aku langsung masuk ke bekas kamarku yang sekarang ditempati Riri adikku. Kuhempaskan tubuhku dengan kesal. Aku baru saja akan memejamkan mataku saat samar-samar kudengar Ibu mengetuk pintu. Aku bangkit dengan malas.
”Kenapa Hen? Ada masalah dengan Ridwan?” Ibu membuka percakapan tanpa basa-basi. Aku mengangguk. Ibu memang tidak pernah bisa dibohongi. Ia selalu berhasil menebak dengan jitu.
Walau awalnya tersendat, akhirnya aku bercerita juga kepada Ibu. Mataku berkaca-kaca. Aku menumpahkan kekesalanku kepada Ibu. Ibu tersenyum mendengar ceritaku. Ia mengusap rambutku. ”Hen, mungkin semua ini salah Ibu dan Bapak yang terlalu memanjakan kamu. Sehingga kamu menjadi terganggu dengan sikap suamimu. Cobalah, Hen pikirkan baik-baik. Apa kekurangan Ridwan? Ia suami yang baik. Setia, jujur dan pekerja keras. Ridwan itu tidak pernah kasar sama kamu, rajin ibadah. Ia juga baik dan hormat kepada Ibu dan Bapak. Tidak semua suami seperti dia, Hen. Banyak orang yang dizholimi suaminya. Na’udzubillah!” Kata Ibu.
Aku terdiam. Yah, betul sih apa yang dikatakan Ibu. ”Tapi Bu, dia itu keterlaluan sekali. Masak Ulang tahun perkawinan sendiri tiga kali lupa. Lagi pula, dia itu sama sekali tidak punya waktu buat aku. Aku kan istrinya, bu. Bukan cuma bagian dari perabot rumah tangga yang hanya perlu ditengok sekali-sekali.” Aku masih kesal. Walaupun dalam hati aku membenarkan apa yang diucapkan Ibu.
Ya, selain sifat kurang romantisnya, sebenarnya apa kekurangan Aa’? Hampir tidak ada. Sebenarnya, ia berusaha sekuat tenaga untuk membahagiakanku dengan caranya sendiri. Ia selalu mendorongku untuk menambah ilmu dan memperluas wawasanku. Ia juga selalu menyemangatiku untuk lebih rajin beribadah dan selalu berbaik sangka kepada orang lain. Soal kesetiaan? Tidak diragukan. Diah satu kantor dengannya. Dan ia selalu bercerita denganku bagaimana Aa’ bersikap terhadap rekan-rekan wanitanya di kantor. Aa’ tidak pernah meladeni ajakan Anita yang tidak juga bosan menggoda dan mengajaknya kencan. Padahal kalau mau, dengan penampilannya yang selalu rapi dan cool seperti itu, tidak sulit buatnya menarik perhatian lawan jenis.
”Hen, kalau kamu merasa uring-uringan seperti itu, sebenarnya bukan Ridwan yang bermasalah. Persoalannya hanya satu, kamu kehilangan rasa syukur…” Ibu berkata tenang.
Aku memandang Ibu. Perkataan Ibu benar-benar menohokku. Ya, Ibu benar. Aku kehilangan rasa syukur. Bukankah baru dua minggu yang lalu aku membujuk Ranti, salah seorang sahabatku yang stres karena suaminya berselingkuh dengan wanita lain dan sangat kasar kepadanya? Bukankah aku yang mengajaknya ke dokter untuk mengobati memar yang ada di beberapa bagian tubuhnya karena dipukuli suaminya?
Pelan-pelan, rasa bersalah timbul dalam hatiku. Kalau memang aku ingin menghabiskan waktu dengannya hari ini, mengapa aku tidak mengatakannya jauh-jauh hari agar ia dapat mengatur jadualnya? Bukankah aku bisa mengingatkannya dengan manis bahwa aku ingin pergi dengannya berdua saja hari ini. Mengapa aku tidak mencoba mengatakan kepadanya, bahwa aku ingin ia bersikap lebih romantis? Bahwa aku merasa tersisih karena kesibukannya? Bahwa aku sebenarnya takut tidak lagi dicintai?
Aku segera pamit kepada Ibu. Aku bergegas pulang untuk membereskan rumah dan menyiapkan makan malam yang romantis di rumah. Aku tidak memberitahunya. Aku ingin membuat kejutan untuknya.
Makan malam sudah siap. Aku menyiapkan masakan kegemaran Aa’ lengkap dengan rangkaian mawar merah di meja makan. Jam tujuh malam, Aa’ belum pulang. Aku menunggu dengan sabar. Jam sembilan malam, aku hanya menerima smsnya. Maaf aku terlambat pulang. Tugasku belum selesai. Makanan di meja sudah dingin. Mataku sudah berat, tetapi aku tetap menunggunya di ruang tamu.
Aku terbangun dengan kaget. Ya Allah, aku tertidur. Kulirik jam dinding, jam 11 malam. Aku bangkit. Seikat mawar merah tergeletak di meja. Di sebelahnya, tergeletak kartu ucapan dan kotak perhiasan mungil. Aa’ tertidur pulas di karpet. Ia belum membuka dasi dan kaos kakinya.
Kuambil kartu ucapan itu dan kubuka. Sebait puisi membuatku tersenyum.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Lewat kata yang tak sempat disampaikan
Awan kepada air yang menjadikannya tiada
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikannya abu. *
”Kenapa Hen? Ada masalah dengan Ridwan?” Ibu membuka percakapan tanpa basa-basi. Aku mengangguk. Ibu memang tidak pernah bisa dibohongi. Ia selalu berhasil menebak dengan jitu.
Walau awalnya tersendat, akhirnya aku bercerita juga kepada Ibu. Mataku berkaca-kaca. Aku menumpahkan kekesalanku kepada Ibu. Ibu tersenyum mendengar ceritaku. Ia mengusap rambutku. ”Hen, mungkin semua ini salah Ibu dan Bapak yang terlalu memanjakan kamu. Sehingga kamu menjadi terganggu dengan sikap suamimu. Cobalah, Hen pikirkan baik-baik. Apa kekurangan Ridwan? Ia suami yang baik. Setia, jujur dan pekerja keras. Ridwan itu tidak pernah kasar sama kamu, rajin ibadah. Ia juga baik dan hormat kepada Ibu dan Bapak. Tidak semua suami seperti dia, Hen. Banyak orang yang dizholimi suaminya. Na’udzubillah!” Kata Ibu.
Aku terdiam. Yah, betul sih apa yang dikatakan Ibu. ”Tapi Bu, dia itu keterlaluan sekali. Masak Ulang tahun perkawinan sendiri tiga kali lupa. Lagi pula, dia itu sama sekali tidak punya waktu buat aku. Aku kan istrinya, bu. Bukan cuma bagian dari perabot rumah tangga yang hanya perlu ditengok sekali-sekali.” Aku masih kesal. Walaupun dalam hati aku membenarkan apa yang diucapkan Ibu.
Ya, selain sifat kurang romantisnya, sebenarnya apa kekurangan Aa’? Hampir tidak ada. Sebenarnya, ia berusaha sekuat tenaga untuk membahagiakanku dengan caranya sendiri. Ia selalu mendorongku untuk menambah ilmu dan memperluas wawasanku. Ia juga selalu menyemangatiku untuk lebih rajin beribadah dan selalu berbaik sangka kepada orang lain. Soal kesetiaan? Tidak diragukan. Diah satu kantor dengannya. Dan ia selalu bercerita denganku bagaimana Aa’ bersikap terhadap rekan-rekan wanitanya di kantor. Aa’ tidak pernah meladeni ajakan Anita yang tidak juga bosan menggoda dan mengajaknya kencan. Padahal kalau mau, dengan penampilannya yang selalu rapi dan cool seperti itu, tidak sulit buatnya menarik perhatian lawan jenis.
”Hen, kalau kamu merasa uring-uringan seperti itu, sebenarnya bukan Ridwan yang bermasalah. Persoalannya hanya satu, kamu kehilangan rasa syukur…” Ibu berkata tenang.
Aku memandang Ibu. Perkataan Ibu benar-benar menohokku. Ya, Ibu benar. Aku kehilangan rasa syukur. Bukankah baru dua minggu yang lalu aku membujuk Ranti, salah seorang sahabatku yang stres karena suaminya berselingkuh dengan wanita lain dan sangat kasar kepadanya? Bukankah aku yang mengajaknya ke dokter untuk mengobati memar yang ada di beberapa bagian tubuhnya karena dipukuli suaminya?
Pelan-pelan, rasa bersalah timbul dalam hatiku. Kalau memang aku ingin menghabiskan waktu dengannya hari ini, mengapa aku tidak mengatakannya jauh-jauh hari agar ia dapat mengatur jadualnya? Bukankah aku bisa mengingatkannya dengan manis bahwa aku ingin pergi dengannya berdua saja hari ini. Mengapa aku tidak mencoba mengatakan kepadanya, bahwa aku ingin ia bersikap lebih romantis? Bahwa aku merasa tersisih karena kesibukannya? Bahwa aku sebenarnya takut tidak lagi dicintai?
Aku segera pamit kepada Ibu. Aku bergegas pulang untuk membereskan rumah dan menyiapkan makan malam yang romantis di rumah. Aku tidak memberitahunya. Aku ingin membuat kejutan untuknya.
Makan malam sudah siap. Aku menyiapkan masakan kegemaran Aa’ lengkap dengan rangkaian mawar merah di meja makan. Jam tujuh malam, Aa’ belum pulang. Aku menunggu dengan sabar. Jam sembilan malam, aku hanya menerima smsnya. Maaf aku terlambat pulang. Tugasku belum selesai. Makanan di meja sudah dingin. Mataku sudah berat, tetapi aku tetap menunggunya di ruang tamu.
Aku terbangun dengan kaget. Ya Allah, aku tertidur. Kulirik jam dinding, jam 11 malam. Aku bangkit. Seikat mawar merah tergeletak di meja. Di sebelahnya, tergeletak kartu ucapan dan kotak perhiasan mungil. Aa’ tertidur pulas di karpet. Ia belum membuka dasi dan kaos kakinya.
Kuambil kartu ucapan itu dan kubuka. Sebait puisi membuatku tersenyum.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Lewat kata yang tak sempat disampaikan
Awan kepada air yang menjadikannya tiada
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikannya abu. *
Aku Ingin Mencintaimu Dengan Sederhana "Part 1"
Aku memandang kalender yang terletak di meja dengan kesal. Sabtu, 30 Maret 2002, hari ulang tahun perkawinan kami yang ketiga. Dan untuk ketiga kalinya pula Aa’ lupa. Ulang tahun pertama, Aa’ lupa karena harus rapat dengan direksi untuk menyelesaikan beberapa masalah keuangan perusahaan. Sebagai Direktur keuangan, Aa’ memang berkewajiban menyelesaikan masalah tersebut. Baiklah, aku maklum. Persoalan saat itu memang lumayan pelik.
Ulang tahun kedua, Aa’ harus keluar kota untuk melakukan presentasi. Kesibukannya membuatnya lupa. Dan setelah minta maaf, waktu aku menyatakan kekesalanku, dengan kalem ia menyahut,” Dik, toh aku sudah membuktikan cintaku sepanjang tahun. Hari itu tidak dirayakan kan tidak apa-apa. Cinta kan tidak butuh upacara…”
Sekarang, pagi-pagi ia sudah pamit ke kantor karena harus menyiapkan beberapa dokumen rapat. Ia pamit saat aku berada di kamar mandi. Aku memang sengaja tidak mengingatkannya tentang ulang tahun perkawinan kami. Aku ingin mengujinya, apakah ia ingat atau tidak kali ini. Nyatanya? Aku menarik napas panjang.
Heran, apa sih susahnya mengingat hari ulang tahun perkawinan sendiri? Aku mendengus kesal. Aa’ memang berbeda dengan aku. Ia kalem dan tidak ekspresif, apalagi romantis. Maka, tidak pernah ada bunga pada momen-momen istimewa atau puisi yang dituliskan di selembar kertas merah muda seperti yang sering kubayangkan saat sebelum aku menikah.
Sedangkan aku, ekspresif dan romantis. Aku selalu memberinya hadiah dengan kata-kata manis setiap hari ulang tahunnya. Aku juga tidak lupa mengucapkan berpuluh kali kata I love you setiap minggu. Mengirim pesan, bahkan puisi lewat sms saat ia keluar kota. Pokoknya, bagiku cinta harus diekspresikan dengan jelas. Karena kejelasan juga bagian dari cinta.
Aku tahu, kalau aku mencintai Aa’, aku harus menerimanya apa adanya. Tetapi, masak sih orang tidak mau berubah dan belajar? Bukankah aku sudah mengajarinya untuk bersikap lebih romantis? Ah, pokoknya aku kesal titik. Dan semua menjadi tidak menyenangkan bagiku. Aku uring-uringan. Aa’ jadi benar-benar menyebalkan di mataku. Aku mulai menghitung-hitung waktu dan perhatian yang diberikannya kepadaku dalam tiga tahun perkawinan kami. Tidak ada akhir minggu yang santai. Jarang sekali kami sempat pergi berdua untuk makan malam di luar. Waktu luang biasanya dihabiskannya untuk tidur sepanjang hari. Jadilah aku manyun sendiri hampir setiap hari minggu dan cuma bisa memandangnya mendengkur dengan manis di tempat tidur.
Rasa kesalku semakin menjadi. Apalagi, hubungan kami seminggu ini memang sedang tidak baik. Kami berdua sama-sama letih. Pekerjaan yang bertumpuk di tempat tugas kami masing-masing membuat kami bertemu di rumah dalam keadaan sama-sama letih dan mudah tersinggung satu sama lain. Jadilah, beberapa kali kami bertengkar minggu ini.
Sebenarnya, hari ini aku sudah mengosongkan semua jadual kegiatanku. Aku ingin berdua saja dengannya hari ini dan melakukan berbagai hal menyenangkan. Mestinya, Sabtu ini ia libur. Tetapi, begitulah Aa’. Sulit sekali baginya meninggalkan pekerjaannya, bahkan pada akhir pekan seperti ini. Mungkin, karena kami belum mempunyai anak. Sehingga ia tidak merasa perlu untuk meluangkan waktu pada akhir pekan seperti ini.
”Hen, kamu yakin mau menerima lamaran A’ Ridwan?” Diah sahabatku menatapku heran. ”Kakakku itu enggak romantis, lho. Tidak seperti suami romantis yang sering kau bayangkan. Dia itu tipe laki-laki serius yang hobinya bekerja keras. Baik sih, soleh, setia… Tapi enggak humoris. Pokoknya, hidup sama dia itu datar. Rutin dan membosankan. Isinya cuma kerja, kerja dan kerja…” Diah menyambung panjang lebar. Aku cuma senyum-senyum saja saat itu. Aa’ memang menanyakan kesediaanku untuk menerima lamaranku lewat Diah.
”Kamu kok gitu, sih? Enggak senang ya kalau aku jadi kakak iparmu?” tanyaku sambil cemberut. Diah tertawa melihatku. ”Yah, yang seperti ini mah tidak akan dilayani. Paling ditinggal pergi sama A’ Ridwan.” Diah tertawa geli. ”Kamu belum tahu kakakku, sih!” Tetapi, apapun kata Diah, aku telah bertekad untuk menerima lamaran Aa’. Aku yakin kami bisa saling menyesuaikan diri. Toh ia laki-laki yang baik. Itu sudah lebih dari cukup buatku.
Minggu-minggu pertama setelah perkawinan kami tidak banyak masalah berarti. Seperti layaknya pengantin baru, Aa’ berusaha romantis. Dan aku senang. Tetapi, semua berakhir saat masa cutinya berakhir. Ia segera berkutat dengan segala kesibukannya, tujuh hari dalam seminggu. Hampir tidak ada waktu yang tersisa untukku. Ceritaku yang antusias sering hanya ditanggapinya dengan ehm, oh, begitu ya… Itupun sambil terkantuk-kantuk memeluk guling. Dan, aku yang telah berjam-jam menunggunya untuk bercerita lantas kehilangan selera untuk melanjutkan cerita.
Begitulah… aku berusaha mengerti dan menerimanya. Tetapi pagi ini, kekesalanku kepadanya benar-benar mencapai puncaknya. Aku izin ke rumah ibu. Kukirim sms singkat kepadanya. Kutunggu. Satu jam kemudian baru kuterima jawabannya. Maaf, aku sedang rapat. Hati-hati. Salam untuk Ibu. Tuh, kan. Lihat. Bahkan ia membutuhkan waktu satu jam untuk membalas smsku. Rapat, presentasi, laporan keuangan, itulah saingan yang merebut perhatian suamiku.
Aku langsung masuk ke bekas kamarku yang sekarang ditempati Riri adikku. Kuhempaskan tubuhku dengan kesal. Aku baru saja akan memejamkan mataku saat samar-samar kudengar Ibu mengetuk pintu. Aku bangkit dengan malas.
....... LANJUT KE PART 2........
Ulang tahun kedua, Aa’ harus keluar kota untuk melakukan presentasi. Kesibukannya membuatnya lupa. Dan setelah minta maaf, waktu aku menyatakan kekesalanku, dengan kalem ia menyahut,” Dik, toh aku sudah membuktikan cintaku sepanjang tahun. Hari itu tidak dirayakan kan tidak apa-apa. Cinta kan tidak butuh upacara…”
Sekarang, pagi-pagi ia sudah pamit ke kantor karena harus menyiapkan beberapa dokumen rapat. Ia pamit saat aku berada di kamar mandi. Aku memang sengaja tidak mengingatkannya tentang ulang tahun perkawinan kami. Aku ingin mengujinya, apakah ia ingat atau tidak kali ini. Nyatanya? Aku menarik napas panjang.
Heran, apa sih susahnya mengingat hari ulang tahun perkawinan sendiri? Aku mendengus kesal. Aa’ memang berbeda dengan aku. Ia kalem dan tidak ekspresif, apalagi romantis. Maka, tidak pernah ada bunga pada momen-momen istimewa atau puisi yang dituliskan di selembar kertas merah muda seperti yang sering kubayangkan saat sebelum aku menikah.
Sedangkan aku, ekspresif dan romantis. Aku selalu memberinya hadiah dengan kata-kata manis setiap hari ulang tahunnya. Aku juga tidak lupa mengucapkan berpuluh kali kata I love you setiap minggu. Mengirim pesan, bahkan puisi lewat sms saat ia keluar kota. Pokoknya, bagiku cinta harus diekspresikan dengan jelas. Karena kejelasan juga bagian dari cinta.
Aku tahu, kalau aku mencintai Aa’, aku harus menerimanya apa adanya. Tetapi, masak sih orang tidak mau berubah dan belajar? Bukankah aku sudah mengajarinya untuk bersikap lebih romantis? Ah, pokoknya aku kesal titik. Dan semua menjadi tidak menyenangkan bagiku. Aku uring-uringan. Aa’ jadi benar-benar menyebalkan di mataku. Aku mulai menghitung-hitung waktu dan perhatian yang diberikannya kepadaku dalam tiga tahun perkawinan kami. Tidak ada akhir minggu yang santai. Jarang sekali kami sempat pergi berdua untuk makan malam di luar. Waktu luang biasanya dihabiskannya untuk tidur sepanjang hari. Jadilah aku manyun sendiri hampir setiap hari minggu dan cuma bisa memandangnya mendengkur dengan manis di tempat tidur.
Rasa kesalku semakin menjadi. Apalagi, hubungan kami seminggu ini memang sedang tidak baik. Kami berdua sama-sama letih. Pekerjaan yang bertumpuk di tempat tugas kami masing-masing membuat kami bertemu di rumah dalam keadaan sama-sama letih dan mudah tersinggung satu sama lain. Jadilah, beberapa kali kami bertengkar minggu ini.
Sebenarnya, hari ini aku sudah mengosongkan semua jadual kegiatanku. Aku ingin berdua saja dengannya hari ini dan melakukan berbagai hal menyenangkan. Mestinya, Sabtu ini ia libur. Tetapi, begitulah Aa’. Sulit sekali baginya meninggalkan pekerjaannya, bahkan pada akhir pekan seperti ini. Mungkin, karena kami belum mempunyai anak. Sehingga ia tidak merasa perlu untuk meluangkan waktu pada akhir pekan seperti ini.
”Hen, kamu yakin mau menerima lamaran A’ Ridwan?” Diah sahabatku menatapku heran. ”Kakakku itu enggak romantis, lho. Tidak seperti suami romantis yang sering kau bayangkan. Dia itu tipe laki-laki serius yang hobinya bekerja keras. Baik sih, soleh, setia… Tapi enggak humoris. Pokoknya, hidup sama dia itu datar. Rutin dan membosankan. Isinya cuma kerja, kerja dan kerja…” Diah menyambung panjang lebar. Aku cuma senyum-senyum saja saat itu. Aa’ memang menanyakan kesediaanku untuk menerima lamaranku lewat Diah.
”Kamu kok gitu, sih? Enggak senang ya kalau aku jadi kakak iparmu?” tanyaku sambil cemberut. Diah tertawa melihatku. ”Yah, yang seperti ini mah tidak akan dilayani. Paling ditinggal pergi sama A’ Ridwan.” Diah tertawa geli. ”Kamu belum tahu kakakku, sih!” Tetapi, apapun kata Diah, aku telah bertekad untuk menerima lamaran Aa’. Aku yakin kami bisa saling menyesuaikan diri. Toh ia laki-laki yang baik. Itu sudah lebih dari cukup buatku.
Minggu-minggu pertama setelah perkawinan kami tidak banyak masalah berarti. Seperti layaknya pengantin baru, Aa’ berusaha romantis. Dan aku senang. Tetapi, semua berakhir saat masa cutinya berakhir. Ia segera berkutat dengan segala kesibukannya, tujuh hari dalam seminggu. Hampir tidak ada waktu yang tersisa untukku. Ceritaku yang antusias sering hanya ditanggapinya dengan ehm, oh, begitu ya… Itupun sambil terkantuk-kantuk memeluk guling. Dan, aku yang telah berjam-jam menunggunya untuk bercerita lantas kehilangan selera untuk melanjutkan cerita.
Begitulah… aku berusaha mengerti dan menerimanya. Tetapi pagi ini, kekesalanku kepadanya benar-benar mencapai puncaknya. Aku izin ke rumah ibu. Kukirim sms singkat kepadanya. Kutunggu. Satu jam kemudian baru kuterima jawabannya. Maaf, aku sedang rapat. Hati-hati. Salam untuk Ibu. Tuh, kan. Lihat. Bahkan ia membutuhkan waktu satu jam untuk membalas smsku. Rapat, presentasi, laporan keuangan, itulah saingan yang merebut perhatian suamiku.
Aku langsung masuk ke bekas kamarku yang sekarang ditempati Riri adikku. Kuhempaskan tubuhku dengan kesal. Aku baru saja akan memejamkan mataku saat samar-samar kudengar Ibu mengetuk pintu. Aku bangkit dengan malas.
....... LANJUT KE PART 2........
Selasa, 15 Maret 2011
Senin, 03 Januari 2011
David Archuleta's video "HAPPY NEW YEAR 2011"
video ini adalah video idola saya bernama David Archuleta , Dia Adalah runner up American idol season 7. Video ini adalah ucapan selamat tahun baru 2011 nya. aku suka kepolosannya senyumnya, pokoknya PERFECT :D
Langganan:
Postingan (Atom)